Pages

Subscribe:

Rabu, 02 Mei 2012

Cairan Sendi


Cairan sendi adalah cairan pelumas yang terdapat pada persendian atau sendi-sendi.Cairan itu merupakan ultrafiltrat plasma yang mengandung asam Hialuronat yang disekresikan oleh lapisan synovia sendi.Asam Hialuronat tersebut menyebabkan cairan sendi bersifat kental sehingga cairan itu dapat berfungsi sebagai pelumas.      
MAKROSKOPIS
1.      Volume
Dalam keadaan normal cairan sendi susah didapat dan biasanya volume normal tidak melebihi 2 ml. Volume yang melebihi 2 ml menandakan adanya kelainan, makin besar volume itu, maka makin luas juga kelainan yang ada.
2.      Warna
Cairan sendi normal tidak berwarna atau mempunyai warna kekuning-kuningan yang sangat muda.Jika terjadi warna merah karena adanya darah biasanya disebabkan oleh trauma pungsi.
3.      Kejernihan
Dalam keadaan normal cairan sendi jernih.Proses patologis seperti radang dapat mengubah ciri-ciri itu menjadi agak keruh sampai keruh sekali. Selain oleh peradangan kekeruhan mungkin juga disebabkan proses-proses lain, yakni oleh adanya beberapa macam Kristal atau oleh sel-sel synovia yang terlepas.
4.      Viskositas
Cairan sendi mempunyai nilai viskositas tertentu, beberapa keadaan patologis dapat mengurangi viskositas sehingga cairan itu seolah-olah menjadi encer.Untuk menguji viskositas isaplah cairan sendi kedalam semprit 2 ml, kemudian biarkan cairan itu mengalir keluar dari semprit (tanpa jarum) dan perhatikan panjangnya benang lendir yang dapat dibentuk sampai saat cairan itu jatuh. Dalam keadaan normal panjangnya paling sedikit 5 cm. Makin pendek benang itu, maka makin abnormal, kadang-kadang viskositas itu rendah sekali sehingga menetesnya seperti air saja.
5.      Bekuan
Cairan sendi normal tidak membeku karena tidak berisi fibrinogen. Proses peradangan dapat menyebabkan menyusupnya fibrinogen ke dalam cairan sendi. Kalau ada bekuan laporkanlah besarnya bekuan itu, semakin besar bekuan itu, maka semakin berat proses inflamasi.

MIKROSKOPIS
1.      Menghitung jumlah sel
Upaya ini dilakukan seperti menghitung leukosit dalam darah tepi.Akan tetapi cairan pengencer Turk tidak dapat dipakai karena asam acetat membekukan mucin yang terdapat dalam cairan sendi. Pakailah larutan NaCl 0,85 % sebagai pengganti cairan Turk untuk menghitung jumlah sel dan kamar hitung Fuchs-Rosenthal seperti diterangkan dalam bab mengenai cairan otak.Dalam keadaan normal jumlah sel dalam cairan sendi kurang dari 200 per µl. Pertambahan cairan sendi oleh causa bukan radang dapat meningkatkan jumlah itu sampai 2.000 per µl, sedangkan adanya radang mendorong angka itu sampai lebih dari 2.000 per µl.
2.      Menghitung jenis sel
Cairan sendi diperiksa seperti cairan tubuh yang lain dengan cara membuat sediaan apus yang dipulas Giemsa atau Wright. Dalam keadaan normal leukosit berinti segment kurang dari 25% dari semua jenis sel yang ada dalam cairan sendi.Semakin tinggi angka itu, maka semakin akut keadaan patologis.

KIMIA
v  Test Bekuan Mucin
Test ini menguji kualitas mucin yang ada dalam cairan sendi.
Mucin adalah satu komplex yang tersusun dari asam hialuronat dan protein, mucin itu membeku oleh pengarah asam acetat.
Dalam keadaan normal dan pada proses non-radang :
*      Mucin “berkualitas baik” : terlihat satu bekuan kenyal dalam cairan jernih.
*      Mucin “berkualitas lumayan” : menyusun bekuan yang kurang kuat,bekuan itu tidak mempunyai batas-batas tegas dalam cairan jernih.
*      Mucin “berkualitas buruk” : seperti pada proses-proses radang teristimewa pada radang oleh infeksi, bekuan yang terjadi itu berkeping-keping dalam cairan keruh.

v  Cara menemukan kecurigaan di daerah persendian
Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di daerah persendian, berupa:
(1) nyeri di daerah persendian
(2) eritema meliputi daerah persendian dan sekitarnya
(3) inflamasi di daerah persendian
(4) akumulasi cairan sinovial.
Prosedur dalam pengambilan cairan sinovial dikenal dengan arthrocentesis. Setelah dianastesi lokal, dokter akan melakukan penyuntikan hinga masuk ke tempat cairan sinovial berada (area diantara tulang).
 Selain untuk mengambil spesimen cairan sinovial, prosedur ini dilakukan juga dalam:
1.      Pengambilan cairan sinovial berlebihan untuk mengurangi tekanan yang berlebihan.
2.      Injeksi kortikosteroid ke dalam cairan sinovial yang mengalami inflamasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar